Materi kali ini saya kutip dari sebuah buku materi pokok untuk mahasiswa jurusan pendidikan guru SD. Yang berisi tentang pengertian dan hal-hal yang harus dilakukan seorang guru SD dalam menangani anak didiknya untuk mengoptimalkan pembelajaran di kelas.
Kegiatan Remedial dan Kegiatan Pengayaan
Bantuan yang dapat diberikan guru
untuk siswa yang belum menguasai kompetensi yang ditetapkan di kenal dengan
istilah remedial. Sebaliknya guru merancang kegiatan bagi siswa yang termasuk
kelompok cepat agar mereka mencapai tingkat perkembangan yang optimal, kegiatan
semacam ini disebut kegiatan pengayaan.
A.
Hakekat, Tujuan, dan Fungsi Kegiatan Remedial
1.
Hakekat Kegiatan
Remedial
Pengertian
Remedial dalam Random House Webster’s
College Dictionary (1991) Remedial di artikan sebagai intended to improve poor skill in specified field. Remedial adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik
dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan pembelajaran
adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran yang kurang
berhasil. Guru melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai
dengan kesulitan yang dihadapi para siswa. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan Remedial
adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
2.
Tujuan dan
Fungsi Kegiatan Remedial
Secara
umum, tujuan kegiatan Remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa yaitu
membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku, secara khusus bertujuan untuk
membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan
pembelajaran tambahan
Warkitri,
dkk (1991) menyebutkan enam fungsi kegiatan remedial dalam kaitannya dengan
proses pembelajaran. Keenam Fungsi Remedial tersebut adalah :
-
Korektif : memperbaiki cara mengajar/belajar
-
Pemahaman : memahami kelebihan/kelemahan guru/siswa
-
Penyesuaian : menyesuaikan pembelajaran dengan
karakteristik siswa
-
Pengayaan : menerapkan strategi pembelajaran yang
bervariasi
-
Akselerasi : mempercepat penguasaan materi
-
Terapentik : membantu mengatasi masalah sosial
pribadi
Itulah
6 fungsi kegiatan Remedial dalam proses pembelajaran. Jelaslah bahwa kegiatan Remedial
memiliki fungsi penting dalam membantu mengembangkan kemampuan siswa secara
optimal.
3.
Perbedaan
Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa
Tabel 9.1.
Perbedaan Kegiatan Remedial
dari Pembelajaran Biasa
Komponen
Pembelajaran
|
Pembelajaran
Biasa
|
Kegiatan
Remedial
|
Tujuan
|
Berlaku bagi semua siswa
(klasikal)
|
Bersifat individual
|
Materi
|
Sama untuk semua siswa
|
Sesuai dengan kesulitan siswa
|
Kegiatan pembelajaran
|
1. Diikuti
semua siswa
2. Metode
dan media bersifat klasikal
|
1. Diikuti
oleh siswa yang bermasalah
2. Metode
dan media bersifat individual/kelompok
|
Evaluasi
|
Semua untuk siswa
|
Bersifat individual/kelompok
|
Perbedaan
kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan menganalisis komponen-komponen
suatu pembelajaran. Komponen tersebut adalah : tujuan, materi, kegiatan
pembelajaran dan evaluasi.
a)
Tujuan
Pembelajaran
Rumusan
tujuan bersifat individual. Kegiatan pembelajaran di laksanakan untuk mencapai
kompetensi atau tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran biasa, tujuan
pembelajaran dirumuskan guru dan berlaku. Semua siswa dalam remedial bersifat
individual tergantung pada kesulitan yang dihadapi siswa.
b)
Materi
Pembelajaran
Materi
sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Materi dipilih dan diorganisasikan
berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi biasa untuk
semua, materi remedial disesuaikan dengan kesulitan siswa
c)
Kegiatan
Pembelajaran
Bersifat
individual dan kelompok. Dalam pembelajaran biasa semua siswa. Dalam remedial
pembelajaran hanya diikuti oleh siswa yang memilih kesulitan belajar tertentu.
d)
Evaluasi
Bersifat
individual dan kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi dikembangkan
berdasarkan kompetensi yang diharapkan di kuasai siswa atau tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan
B.
Pendekatan dalam Kegiatan Remedial
Warkitri
dkk (1991) mengemukakan tiga pendekatan dalam kegiatan remedial. Ke tiga
pendekatan tersebut adalah pendekatan yang bersifat preventif, kuratif, dan
pengembangan.
1.
Pendekatan yang
bersifat preventif
Bersifat
preventif apabila kegiatan remedial di laksanakan untuk membantu siswa yang
diguda akan mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Kegiatan remedial ini dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa di
laksanakan. Pre-test adalah salah satu jenis alat evaluasi yang digunakan guru
sebelum kegiatan pembelajaran di laksanakan.
2.
Pendekatan yang
bersifat kuratif
Bersifat
kuratif apabila pelaksanaan kegiatan remedial ditunjukan untuk membantu
mengatasi kesulitan siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran biasa. Kegiatan
remedial yang yang bersifat kuratif dilaksanakan karena berdasarkan hasil
evaluasi pada kegiatan pembelajaran biasa diketahui bahwa siswa belum mencapai
kriteria keberhasilan /kkm yang telah ditetapkan
3.
Pendekatan yang
bersifat pengembangan
Pendekatan
remedial bersifat pengembangan apabila kegiatan remedial dilaksanakan selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa. Guru mengharapkan agar siswa yang
mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan secara bertahap
dan segera dapat mengatasi kesulitan yang dihadapainya.
C.
Jenis-Jenis Kegiatan Remedial
Berikut beberapa bentuk
kegiatan remedial yang dapat dilaksanakan guru (Suke, 1991).
1.
Mengajarkan
kembali
Melalui
bentuk kegiatan ini guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami atau
dikuasai siswa. Guru harus berorientasi pada kesulitan yang dihadapi siswa.
2.
Menggunakan alat
peraga
Untuk
lebih memudahkan siswa memahami konsep yang belum dikuasainya, guru sebaiknya
menggunakan berbagai alat peraga tersebut.
3.
Kegiatan
kelompok
Diskusi
ataupun kerja kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam menguasai kompetensi yang dituntut. Kegiatan kelompok efektif
apabila dalam kelompok tersebut ada yang benar-benar menguasai materi dan mampu
menjelaskannya dengan cukup baik pada teman lainnya.
4.
Tutorial
Dalam
kegiatan remedial ini guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk
membantu siswa yang menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan atau guru biasa meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi untuk
membantu adik kelasnya.
5.
Sumber belajar
yang relevan
Guru
dapat menggunakan sumber belajar lain dalam membantu siswa mengatasi kompetensi
yang telah ditetapkan seperti : guru meminta siwa untuk membaca buku referensi
lain, mengunjungi suatu instansi, atau mendatangkan anggota masyarakat yang
mempunyai keahlian dalam materi yang belum dikuasai siswa
D.
Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Remedial
Kegiatan remedial yang
akan diterapkan guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut (Suke, 1991)
1.
Apabila terdapat
beberapa orang siswa yang mengalami kesulitan yang sama, hendaknya remedial
diberikan secara bersama-sama. Tetapi apa bila kesulitan yang dihadapi seorang
siswa berbeda dengan siswa lain, guru hendaknya memberikan bantuan yang
sifatnya individual.
2.
Proporsi bantuan
yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Jangan
terlalu banyak tugas/kegiatan yang bisa membebani siswa
3.
Kegiatan
remedial dilaksanakan sendiri oleh guru, guru bersama-sama siswa/meminta
bantuan siswa lain. Guru hendaknya melihat faktor penyebab kesulitan siswa
4.
Metode
diterapkan dalam kegiatan remedial hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan
serta dapat membangkitkan motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan
berusaha tekun.
E.
Prinsip Pemilihan Kegiatan
Wardani
(1991) menyatakan bahwa dalam memilih bentuk kegiatan dan metode yang akan
diterapkan dalam kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :
1.
Memanfaatkan
latihan khusus, terutama bagi siswa yang mempunyai daya tangkap lemah
2.
Menekankan pada
segi kekuatan yang dimiliki siswa
3.
Memanfaatkan penggunaan
media yang multi-sensori
4.
Memanfaatkan permainan
sebagai sarana belajar, terutama bagi siswa yang kurang memiliki motivasi untuk
belajar
F.
Prosedur Kegiatan Remedial
1.
Analisis Hasil
Diagnosis
Diagnosis
kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga
mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosis, guru mengetahui
para siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan remedial yang menjadi
sorotan adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan tidak
tercapainya kkm.
2.
Menemukan
penyebab kesulitan
Sebelum
kita mulai merancang kegiatan remedial, terbukti dahulu kita harus mengetahui
mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang
diharapkan/menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan ini harus
diidentifikasi oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukan oleh
siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda. Informasi tentang faktor sebab
yang berbeda, informasi tentang faktor penyebab ini akan berpengaruh terhadap
pemulihan jenis kegiatan remedial. Dengan mengetahui faktor penyebab kesulitan
guru akan dapat memberikan bantuan yang tepat kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
3.
Menyusun rencana
kegiatan remedial
Menyusun
rencana kegiatan remedial sama halnya dengan pembelajaran biasa,
komponen-komponen yang harus direncanakan dalam kegiatan remedial adalah
sebagai berikut :
a.
Merumuskan
kompetensi/tujuan pembelajaran
b.
Menentukan materi
pelajaran sesuai dengan kompetensi/tujuan yang telah dirumuskan
c.
Memilih dan
merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan faktor penyebab kesulitan
serta karakteristik siswa
d.
Merencanakan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan remedial
e.
Menentukan
jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan
4.
Melaksanakan
kegiatan remedial
Melaksanakan
kegiatan remedial segera setelah rencana tersebut disusun. Semakin cepat siswa
dibantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa
tersebut berhasil dalam belajarnya. Biasanya kegiatan remedial di laksanakan di
luar jam belajar biasa. Oleh karena itu di tempat kerelaan dari guru untuk
menyediakan waktu tambahan di luar jam belajar, untuk membantu siswa yang
memerlukan.
5.
Menilai kegiatan
remedial
Untuk
mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan kita
harus melaksanakan penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan dengan mengkaji
kemajuan dalam belajarnya. Apabila siswa telah mencapai kemajuan yang kita harapkan berarti kegiatan
remedial yang kita rencanakan dan kita laksanakan cukup efektif untuk membantu
siswa yang mengalami kemajuan dalam belajarnya atau belum mencapai kemauan
belajar di harapkan berarti rencana dan pelaksanaan kegiatan remedial kurang
efektif.
Untuk
itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut :
Kompetensi/tujuan
|
:
|
Apakah kompetensi/tujuan yang
dirumuskan terlalu tinggi/terlalu rendah bagi siswa?
|
Materi
|
:
|
Apakah materi terlalu sulit
bagi siswa?
Adakah materi prasyarat yang
belum dikuasai siswa?
|
Kegiatan
|
:
|
Apakah kegiatan remedial yang
diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa
|
Waktu
|
:
|
Apakah waktu yang disediakan
cukup/kurang?
|
Penilaian
|
:
|
Apakah alat penilaian yang
digunakan sesuai dengan kompetensi/tujuan yang telah ditetapkan?
|
No comments:
Post a Comment