Thursday, 13 November 2014

Materi dan Pengertian Kegiatan Remedial dan Kegiatan Pengayaan


Materi kali ini saya kutip dari sebuah buku materi pokok untuk mahasiswa jurusan pendidikan guru SD. Yang berisi tentang pengertian dan hal-hal yang harus dilakukan seorang guru SD dalam menangani anak didiknya untuk mengoptimalkan pembelajaran di kelas.

Kegiatan Remedial dan Kegiatan Pengayaan

Bantuan yang dapat diberikan guru untuk siswa yang belum menguasai kompetensi yang ditetapkan di kenal dengan istilah remedial. Sebaliknya guru merancang kegiatan bagi siswa yang termasuk kelompok cepat agar mereka mencapai tingkat perkembangan yang optimal, kegiatan semacam ini disebut kegiatan pengayaan.

A.    Hakekat, Tujuan, dan Fungsi Kegiatan Remedial
1.      Hakekat Kegiatan Remedial
Pengertian Remedial dalam Random House Webster’s College Dictionary (1991) Remedial di artikan sebagai intended to improve poor skill in specified field. Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran yang kurang berhasil. Guru melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi para siswa. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan Remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.

2.      Tujuan dan Fungsi Kegiatan Remedial
Secara umum, tujuan kegiatan Remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa yaitu membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku, secara khusus bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan

Warkitri, dkk (1991) menyebutkan enam fungsi kegiatan remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Keenam Fungsi Remedial tersebut adalah :

-          Korektif          : memperbaiki cara mengajar/belajar
-          Pemahaman     : memahami kelebihan/kelemahan guru/siswa
-          Penyesuaian    : menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa
-          Pengayaan       : menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi
-          Akselerasi        : mempercepat penguasaan materi
-          Terapentik       : membantu mengatasi masalah sosial pribadi

Itulah 6 fungsi kegiatan Remedial dalam proses pembelajaran. Jelaslah bahwa kegiatan Remedial memiliki fungsi penting dalam membantu mengembangkan kemampuan siswa secara optimal.

3.      Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa
Tabel 9.1.
Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa
Komponen Pembelajaran
Pembelajaran Biasa
Kegiatan Remedial
Tujuan
Berlaku bagi semua siswa (klasikal)
Bersifat individual
Materi
Sama untuk semua siswa
Sesuai dengan kesulitan siswa
Kegiatan pembelajaran
1.      Diikuti semua siswa
2.      Metode dan media bersifat klasikal
1.      Diikuti oleh siswa yang bermasalah
2.      Metode dan media bersifat individual/kelompok
Evaluasi
Semua untuk siswa
Bersifat individual/kelompok

Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan menganalisis komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen tersebut adalah : tujuan, materi, kegiatan pembelajaran dan evaluasi.
a)      Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan bersifat individual. Kegiatan pembelajaran di laksanakan untuk mencapai kompetensi atau tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran biasa, tujuan pembelajaran dirumuskan guru dan berlaku. Semua siswa dalam remedial bersifat individual tergantung pada kesulitan yang dihadapi siswa.
b)      Materi Pembelajaran
Materi sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Materi dipilih dan diorganisasikan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi biasa untuk semua, materi remedial disesuaikan dengan kesulitan siswa
c)      Kegiatan Pembelajaran
Bersifat individual dan kelompok. Dalam pembelajaran biasa semua siswa. Dalam remedial pembelajaran hanya diikuti oleh siswa yang memilih kesulitan belajar tertentu.
d)     Evaluasi
Bersifat individual dan kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi dikembangkan berdasarkan kompetensi yang diharapkan di kuasai siswa atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan

B.     Pendekatan dalam Kegiatan Remedial
Warkitri dkk (1991) mengemukakan tiga pendekatan dalam kegiatan remedial. Ke tiga pendekatan tersebut adalah pendekatan yang bersifat preventif, kuratif, dan pengembangan.

1.      Pendekatan yang bersifat preventif
Bersifat preventif apabila kegiatan remedial di laksanakan untuk membantu siswa yang diguda akan mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Kegiatan remedial ini dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa di laksanakan. Pre-test adalah salah satu jenis alat evaluasi yang digunakan guru sebelum kegiatan pembelajaran di laksanakan.
2.      Pendekatan yang bersifat kuratif
Bersifat kuratif apabila pelaksanaan kegiatan remedial ditunjukan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran biasa. Kegiatan remedial yang yang bersifat kuratif dilaksanakan karena berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan pembelajaran biasa diketahui bahwa siswa belum mencapai kriteria keberhasilan /kkm yang telah ditetapkan
3.      Pendekatan yang bersifat pengembangan
Pendekatan remedial bersifat pengembangan apabila kegiatan remedial dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa. Guru mengharapkan agar siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan secara bertahap dan segera dapat mengatasi kesulitan yang dihadapainya.

C.    Jenis-Jenis Kegiatan Remedial
Berikut beberapa bentuk kegiatan remedial yang dapat dilaksanakan guru (Suke, 1991).

1.      Mengajarkan kembali
Melalui bentuk kegiatan ini guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa. Guru harus berorientasi pada kesulitan yang dihadapi siswa.
2.      Menggunakan alat peraga
Untuk lebih memudahkan siswa memahami konsep yang belum dikuasainya, guru sebaiknya menggunakan berbagai alat peraga tersebut.
3.      Kegiatan kelompok
Diskusi ataupun kerja kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang dituntut. Kegiatan kelompok efektif apabila dalam kelompok tersebut ada yang benar-benar menguasai materi dan mampu menjelaskannya dengan cukup baik pada teman lainnya.
4.      Tutorial
Dalam kegiatan remedial ini guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu siswa yang menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan atau guru biasa meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi untuk membantu adik kelasnya.
5.      Sumber belajar yang relevan
Guru dapat menggunakan sumber belajar lain dalam membantu siswa mengatasi kompetensi yang telah ditetapkan seperti : guru meminta siwa untuk membaca buku referensi lain, mengunjungi suatu instansi, atau mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian dalam materi yang belum dikuasai siswa

D.    Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Remedial
Kegiatan remedial yang akan diterapkan guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut (Suke, 1991)

1.      Apabila terdapat beberapa orang siswa yang mengalami kesulitan yang sama, hendaknya remedial diberikan secara bersama-sama. Tetapi apa bila kesulitan yang dihadapi seorang siswa berbeda dengan siswa lain, guru hendaknya memberikan bantuan yang sifatnya individual.
2.      Proporsi bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Jangan terlalu banyak tugas/kegiatan yang bisa membebani siswa
3.      Kegiatan remedial dilaksanakan sendiri oleh guru, guru bersama-sama siswa/meminta bantuan siswa lain. Guru hendaknya melihat faktor penyebab kesulitan siswa
4.      Metode diterapkan dalam kegiatan remedial hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan serta dapat membangkitkan motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan berusaha tekun.

E.     Prinsip Pemilihan Kegiatan
Wardani (1991) menyatakan bahwa dalam memilih bentuk kegiatan dan metode yang akan diterapkan dalam kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :

1.      Memanfaatkan latihan khusus, terutama bagi siswa yang mempunyai daya tangkap lemah
2.      Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa
3.      Memanfaatkan penggunaan media yang multi-sensori
4.      Memanfaatkan permainan sebagai sarana belajar, terutama bagi siswa yang kurang memiliki motivasi untuk belajar

F.     Prosedur Kegiatan Remedial
1.      Analisis Hasil Diagnosis
Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosis, guru mengetahui para siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan remedial yang menjadi sorotan adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan tidak tercapainya kkm.


2.      Menemukan penyebab kesulitan
Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial, terbukti dahulu kita harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan/menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan ini harus diidentifikasi oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukan oleh siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda. Informasi tentang faktor sebab yang berbeda, informasi tentang faktor penyebab ini akan berpengaruh terhadap pemulihan jenis kegiatan remedial. Dengan mengetahui faktor penyebab kesulitan guru akan dapat memberikan bantuan yang tepat kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.

3.      Menyusun rencana kegiatan remedial
Menyusun rencana kegiatan remedial sama halnya dengan pembelajaran biasa, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam kegiatan remedial adalah sebagai berikut :
a.       Merumuskan kompetensi/tujuan pembelajaran
b.      Menentukan materi pelajaran sesuai dengan kompetensi/tujuan yang telah dirumuskan
c.       Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan faktor penyebab kesulitan serta karakteristik siswa
d.      Merencanakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan remedial
e.       Menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan

4.      Melaksanakan kegiatan remedial
Melaksanakan kegiatan remedial segera setelah rencana tersebut disusun. Semakin cepat siswa dibantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa tersebut berhasil dalam belajarnya. Biasanya kegiatan remedial di laksanakan di luar jam belajar biasa. Oleh karena itu di tempat kerelaan dari guru untuk menyediakan waktu tambahan di luar jam belajar, untuk membantu siswa yang memerlukan.

5.      Menilai kegiatan remedial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan kita harus melaksanakan penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan dengan mengkaji kemajuan dalam belajarnya. Apabila siswa telah mencapai  kemajuan yang kita harapkan berarti kegiatan remedial yang kita rencanakan dan kita laksanakan cukup efektif untuk membantu siswa yang mengalami kemajuan dalam belajarnya atau belum mencapai kemauan belajar di harapkan berarti rencana dan pelaksanaan kegiatan remedial kurang efektif.
Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Kompetensi/tujuan
:
Apakah kompetensi/tujuan yang dirumuskan terlalu tinggi/terlalu rendah bagi siswa?
Materi
:
Apakah materi terlalu sulit bagi siswa?
Adakah materi prasyarat yang belum dikuasai siswa?
Kegiatan
:
Apakah kegiatan remedial yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa
Waktu
:
Apakah waktu yang disediakan cukup/kurang?
Penilaian
:
Apakah alat penilaian yang digunakan sesuai dengan kompetensi/tujuan yang telah ditetapkan?

No comments:

Post a Comment